Langsung ke konten utama

Karakteristik Revolusi Industry 4.0

1. Karakteristik Revolusi Industry 4.0

(Wahlster, 2012) menegaskan Karakteristik revolusi industry 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, Big data analytics, Horizontal and vertical system integration, The cloud, simulation, virtual and augmented reality, serta additive manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis di berbagai sector Industry. Gambar di bawah ini menunjukkan teknologi yang terkait dengan Industri 4.0.


Menurut (Michael Rüßmann, Markus Lorenz, Philipp Gerbert, Manuela Waldner, Jan Justus, Pascal Engel, 2015) pengertian dari istilah-istilah tersebut adalah :

  • Advaced Robotics 

Instrumen ini merupakan peralatan yang digunakan secara mandiri, yang mampu berinteraksi secara langsung dengan manusia, serta menyesuaikan perilaku berdasarkan sensor data yang diberikan, fungsi utamanya adalah untuk memperpendek waktu tunggu dan waktu layanan, sehingga menghasilkan efisiensi.

Kebalikan dari abad 19 yang menggunakan massa yang banyak dalam melakukan proses produksi. Di abad 21 pekerjaan manusia banyak diambil alih oleh robot, karena dinilai lebih efektif dan efisien. Perusahan tak perlu lagi membayar karyawan dengan jumlah yang besar. Cukup mengeluarkan biaya perawatan untuk mereka. Sehingga bisa memangkas pengeluaran yang ada. Inilah yang disebut distrupsi. Memangkas proses dan pengeluaran produksi.

  • Artificial Intelligence (AI). 

AI adalah system mesin berteknologi computer yang mampu mengadopsi kemampuan manusia. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas, sekaligus meminimalisir risiko kesalahan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja manusia.

  • Internet Of Things (IoT). 

IoT merupakan teknologi yang memungkinkan setiap instrumen terkoneksi satu sama lain secara virtual, sehingga mampu mendukung kinerja operasional usaha, pengawasan terhadap performa manajemen serta peningkatan nilai guna output.

Kecepatan internet akan terus bertambah. Segala sesuatu dalam hidup ini terhubung dengan internet. Mungkin terdengar sedikit aneh, namun buktinya sudah ada. eFishery, teknologi pakan ikan ini telah menciptakan teknologi yang distruptif, para peternak ikan tak perlu berpindah-pindah dari satu tambak ke tambak lain untuk memberi makan ikan-ikannya. Alat eFishery dirancang dengan teknologi mutakhir sehingga ponsel peternak ikan sudah terhubungan dengan alat eFishery.

Di luar negeri sudah ada supermarket tanpa kasir. Pembeli langsung mengambil barang-barang yang dibutuhkan, memasukkan ke dalam tas, dan pergi tanpa harus antre di kasir. Karena barang yang disediakan akan tersambung dengan ponsel Anda cukup dengan mengunduhnya.

  • Virtual and augmented reality. 

Virtual reality merupakan simulasi yang dilakukan oleh computer dalam membentuk sebuah realistis rekaan. Teknologi ini mampu memanipulasi penglihatan manusia sehingga seolah-olah berada di tempat atau lingkungan yang berbeda dari kenyataan sesungguhnya. Sementara augmented reality adalah teknologi yang mampu menghasilkan informasi dari kondisi lingkungan sebenarnya, lalu diproses secara digital dan digunakan untuk tujuan tertentu.

  • Additive Manufacturing (3D Printing)

Teknologi ini merupakan otomasi proses produksi melalui teknologi 3D (three dimensional). Hal ini memberi pengaruh positif pada kecepatan pengolahan dan transportasi produk. Printer pada umumnya menghasilkan 2D. Namun di era revolusi industri 4.0 ini, printer bisa mencetak dengan hasil dalam bentuk 3D. Bahkan membuat pakaian, membangun rumah akan semudah menge-print kertas. Semua bisa didesain sesuai dengan keinginan masing-masing orang. Mungkin bayangan seperti ini terlihat masih sangat jauh. Namun tak dapat dipungkiri bahwa perubahan terjadi sama cepatnya dengan teknologi informasi dan komunikasi yang terus bergerak maju. Kini sudah ada perusahaan Rusia yang bergerak di bidang konstruksi. Mereka menggunakan printer 3D dalam membangun sebuah bangunan.

  • Cybersecurity

Banyak perusahaan masih mengandalkan sistem manajemen dan produksi yang tidak terhubung atau ditutup. Dengan meningkatnya konektivitas dan penggunaan protokol komunikasi standar yang datang dengan Industry 4.0, kebutuhan untuk melindungi sistem industri kritis dan jalur produksi dari ancaman keamanan siber meningkat secara dramatis. Akibatnya, komunikasi yang aman dan andal, serta identitas canggih dan manajemen akses mesin dan pengguna sangat penting.

  • The Cloud

Perusahaan sudah menggunakan perangkat lunak berbasis cloud untuk beberapa aplikasi perusahaan dan analitik, tetapi dengan Industry 4.0, lebih banyak usaha terkait produksi akan memerlukan peningkatan berbagi data di seluruh situs dan batas perusahaan. Pada saat yang sama, kinerja teknologi cloud akan meningkat, mencapai waktu reaksi hanya beberapa milidetik. Akibatnya, data dan fungsionalitas alat berat akan semakin disebarkan ke cloud, memungkinkan lebih banyak layanan berbasis data untuk sistem produksi. Bahkan sistem yang memantau dan mengontrol proses dapat menjadi berbasis cloud.

  • Big data and analytics

Big data dan analistik berdasarkan kumpulan data besar baru muncul baru-baru ini di dunia manufaktur, dan  memungkinkan pengumpulan dan evaluasi data yang komprehensif dari berbagai sumber dan pelanggan untuk mendukung pengambilan keputusan waktu nyata, mengoptimalkan kualitas produksi, menghemat energi, dan meningkatkan layanan peralatan.

  • Simulation

Simulasi akan memanfaatkan data waktu nyata untuk mencerminkan dunia fisik dalam model virtual, yang dapat mencakup mesin, produk, dan manusia. Ini memungkinkan operator untuk menguji dan mengoptimalkan pengaturan alat berat untuk produk berikutnya sejalan di dunia maya sebelum pergantian fisik, sehingga mengurangi waktu penyiapan alat berat dan meningkatkan kualitas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur dan Komponen The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

Ada tiga struktur dan komponen TOGAF (The Open Group, 2009), yaitu: 1) Architecture Development Method Architecture Development Method menjelaskan bagaimana cara menemukan arsitektur perusahaan / organisasi khusus berdasarkan kebutuhan bisnis. Ini adalah bagian utama dari TOGAF.(Safitri & Pramudita, 2017) 2) Foundation Architecture (Enterprise Continuum) adalah "kerangka kerja dalam kerangka" yang menyediakan tautan untuk mengumpulkan aset arsitektur yang relevan dan memberikan panduan kapan harus pindah abstraksi tingkat yang berbeda. Foundation Arsitektur terdiri dari: Model Referensi Teknis, menyediakan model dan klasifikasi dari platform layanan generik.  Basis Informasi Standar, memberikan standar dasar dari informasi. Building Block Information Base, menyediakan blok-blok dasar informasi di masa yang akan datang. 3) Resource Base Bagian ini memberikan sumber-sumber informasi berupa guidelines, templates, checklists, latar belakang informasi dan detil material penduk...

Enterprise Resource Planning

Sejarah Enterprise Resource Planning Pada awal tahun 1960-an, terdapat sistem informasi yang disebut dengan Material Requirement Planning (MRP) yang merupakan tahap awal terbentuknya ERP software ini dengan konsep perencanaan kebutuhan material dengan fungsi pada area/bagian Inventory Management dan Company Production. Konsep MRP pun mulai berkembang pada tahun 1970-an menjadi Close-Loop MRP hingga akhirnya berubah menjadi MRP II (Manufactur Resource Planning) pada tahun 1980 dan terciptalah ERP yang merupakan perluasan pada beberapa proses bisnis pada tahun 1990-an. Pengertian Enterprise Resource Planning ERP adalah singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perecanaan.  ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen ...

Revolusi Industry 4.0

Revolusi Industri 4.0 Pada saat ini bahwa dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri keempat. Dimana Karakteristik revolusi industry 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, Big data analytics, Horizontal and vertical system integration, The cloud, simulation, virtual and augmented reality, serta additive manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis di berbagai sector Industry. Dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Agar mampu bersaing, Indonesia harus mampu mengadopsi Industri 4.0 ini dan mempersiapkan strategi yang tepat di semua sektor. Indonesia telah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital. Kementerian Perind...