Langsung ke konten utama

Enterprise Resource Planning

Sejarah Enterprise Resource Planning

Pada awal tahun 1960-an, terdapat sistem informasi yang disebut dengan Material Requirement Planning (MRP) yang merupakan tahap awal terbentuknya ERP software ini dengan konsep perencanaan kebutuhan material dengan fungsi pada area/bagian Inventory Management dan Company Production.

Konsep MRP pun mulai berkembang pada tahun 1970-an menjadi Close-Loop MRP hingga akhirnya berubah menjadi MRP II (Manufactur Resource Planning) pada tahun 1980 dan terciptalah ERP yang merupakan perluasan pada beberapa proses bisnis pada tahun 1990-an.

Pengertian Enterprise Resource Planning

ERP adalah singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan kepada aspek perecanaan. 

ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan, baik departemen penjualan, HRD, produksi, atau keuangan. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware/software.

Tujuan Enterprise Resource Planning .

Tujuan System ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:

  • Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
  • Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
  • Menghasilkan informasi yang real-time
  • Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

Konsep Dasar Enterprise Resource Planning

ERP tersusun atas paket software komersial yang bisa dijadikan jaminan integrasi yang mulus terhadap semua aliran informasi di perusahaan, mencakup keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen. Sistem ERP merupakan paket sistem informasi yang bisa dikonfigurasikan, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang memiliki basis informasi didalam, dan melintas area fungsional dalam suatu organisasi. Satu basis data, satu aplikasi dan satu kesatuan antar muka disemua enterprise

Manfaat Sistem ERP.

  • Menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien dan Memungkinkan melakukan integrasi secara global
  • Menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data seperti yang terjadi pada sistem yang terpisah
  • Memungkinkan manajemen mengelola operasi dan tidak memonitor saja dan lebih mampu menjawab semua pertanyaan yang ada dan Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok serta memadukannya
  • Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal dalam dan luar organisasi
  • Dapat menurunkan kesenjangan antara pemrograman dengan cara perawatan sistem yang sah dan Dapat menurunkan kompleksitas aplikasi dan teknologi.

Kekurangan ERP.

Sedangkan kekurangan ERP adalah sebagai berikut:

  • Kustomisasi yang terbatas dari perangkat lunak ERP
  • Sistem ERP sangat mahal
  • Perekayasaan kembali proses bisnis untuk penyesuaian dengan standar industri yang sudah dideskripsikan oleh sistem ERP bisa membuat hilangnya keuntungan kompetitif.
  • ERP sering terlihat terlalu sulit untuk melakukan adaptasi dengan jalur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
  • Sistem bisa terlalu kompleks apabila dibandingkan dengan keperluan dari pelanggan.
  • Data pada sistem ERP terletak dalam satu tempat, seperti misalnya: Pelanggan data keuangan. Hal ini bisa mempertinggi resiko kehilangan infomrasi sensitif apabila ada pembobolan sistem keamanan.

Karakteristik Sistem ERP.

  • Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
  • Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
  • Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
  • Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
  • Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
  • Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
  • Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional.
  • Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur dan Komponen The Open Group Architecture Framework (TOGAF)

Ada tiga struktur dan komponen TOGAF (The Open Group, 2009), yaitu: 1) Architecture Development Method Architecture Development Method menjelaskan bagaimana cara menemukan arsitektur perusahaan / organisasi khusus berdasarkan kebutuhan bisnis. Ini adalah bagian utama dari TOGAF.(Safitri & Pramudita, 2017) 2) Foundation Architecture (Enterprise Continuum) adalah "kerangka kerja dalam kerangka" yang menyediakan tautan untuk mengumpulkan aset arsitektur yang relevan dan memberikan panduan kapan harus pindah abstraksi tingkat yang berbeda. Foundation Arsitektur terdiri dari: Model Referensi Teknis, menyediakan model dan klasifikasi dari platform layanan generik.  Basis Informasi Standar, memberikan standar dasar dari informasi. Building Block Information Base, menyediakan blok-blok dasar informasi di masa yang akan datang. 3) Resource Base Bagian ini memberikan sumber-sumber informasi berupa guidelines, templates, checklists, latar belakang informasi dan detil material penduk...

Revolusi Industry 4.0

Revolusi Industri 4.0 Pada saat ini bahwa dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri keempat. Dimana Karakteristik revolusi industry 4.0 ditandai dengan berbagai teknologi terapan (applied technology), seperti advanced robotics, artificial intelligence, internet of things, Big data analytics, Horizontal and vertical system integration, The cloud, simulation, virtual and augmented reality, serta additive manufacturing yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model bisnis di berbagai sector Industry. Dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Agar mampu bersaing, Indonesia harus mampu mengadopsi Industri 4.0 ini dan mempersiapkan strategi yang tepat di semua sektor. Indonesia telah berkomitmen untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hal ini ditandai dengan peluncuran Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap dan strategi Indonesia memasuki era digital. Kementerian Perind...